Kamis, 06 Desember 2012
Tanaman Obat - Jati Belanda
Jati Belanda (Gauzuma ulmifolia) merupakan tanaman obat berbentuk pohon. Biasa digunakan sebagai tanaman peneduh. Tumbuh baik di daerah berketinggian 800 m dpl. Ketinggian tumbuhnya mencapai 10 -20 m. Daunnya berbentuk bundar sampai lanset dan panjangnya mencapai 22 m. Bunganya berupa mayang dan berbau wangi. Buahnya berwarna hitam saat matang.
Daun, buah, biji, dan kulit kayu bagian dalam merupakan bagian tanaman
yang bisa dipergunakan sebagai obat. Secara umum, zat utama yang
terkandung dari seluruh bagian tanaman adalah tanin dan musilago. Kandungan kimia jati belanda adalah mengandung senyawa-senyawa
seperti, Resin, flavanoid, karotenoid, asam fenolat, kafein, terpen,
sterol, beta-sitosferol, friedelin-3-alfa-asetat, friedelin-3-beta-ol,
alkaloida serta mengandung karbihidrat dan lemak.
Tanin yang banyak terkandung di bagian daun, mampu mengurangi penyerapan
makanan dengan cara mengendapkan mukosa protein yang ada dalam
permukaan usus. Sementara itu, musilago yang berbentuk lendir bersifat
sebagai pelicin. Dengan adanya musilago, absorbsi usus terhadap makanan
dapat dikurangi. Hal ini yang yang menjadi alasan banyaknya daun jati
belanda yang dimanfaatkan sebagai obat susut perut dan pelangsing. Dalam
perkembangannya, daun jati belanda juga banyak dimanfaatkan untuk
mengatasi penyakit kolesterol dan rematik gout.
Khasiatnya bisa untuk menurunkan badan, menurunkan kadar kolesterol
darah, menyembuhkan disentri, ambeien atau wasir, batuk dan bronchitis.
Biji jati belanda juga berkhasiat mengobati diare, memberantas cacingan,
kaki gajah. Jati Belanda terbukti bisa digunakan sebagai obat pelangsing, obat batuk rejan, obat nyeri perut, obat perut kembung, obat sesask napas, pelancar keluarnya keringat, obat bengkak, dan obat sakit kaki gajah.