Tanaman Obat - Temu Mangga
Temu Mangga |
Temu mangga (Curcuma mangga) merupakan tanaman semak. Ketinggian tumbuhnya mencapai 110 cm. Tanaman ini hanya memiliki batang semu, yang sebenarnya merupakan susunan pelepah daun. Daunnya berbentuk bulat lonjong dengan warna hijau. Panjangnya mencapai 45 cm dan lebarnya 12,5 cm. Sementara itu, bunganya bertandan dan berwarna dominan putih. Tanaman ini memiliki rimpang. Bentuknya bulat telur. Warnanya kuning pucat. Sifatnya renyah dan mudah patah. Aromanya mirip wortel, serta rasanya seperti gabungan mangga dan wortel.
Dalam pengobatan, bagian tanaman yang digunakan adalah rimpang. Temu mangga bisa digunakan sebagai obat sakit perut, pengurang lemak perut, penambah nafsu makan, penguat syahwat, penangkal racun, penurun demam, pencahar, obat gatal, obat bronchitis, obat asma, obat masuk angin, obat penyakit kulit, dan obat radang.
Menurut James A. Duke dalam buku Phytochemical Constituents of Grass
Herbs and Other Economic Plants, rimpang serupa temu mangga itu juga
mengandung tanin dan flavonoid. Kandungan sesquiterpen berkhasiat
sebagai antiradang. Kandungan tanin dan flavonoid diduga berkhasiat
antioksidan.
Menurut hasil penelitian American Institute Cancer Reports, temu mangga
mengandung RIP (ribosome inacting protein). RIP berkhasiat menonaktifkan
pertumbuhan sel kanker, meluruhkan sel kanker tanpa merusak jaringan di
sekitarnya, dan memblokir pertumbuhannya. Zat antioksidan berfungsi
mencegah kerusakan gen, sementara zat antikurkumin berkhasiat
antiradang.
Rimpang ini juga banyak digunakan sebagai obat sakit perut, peluruh air
seni, antidiare, antimual, antipiretik, dan pembersih bagi wanita usai
melahirkan. Bagi yang mengalami halitosis (bau mulut), dapat diatasi
dengan mengunyah rimpang. Orang Jerman meyakini bahwa sifat pahitnya
mampu merangsang empedu dan membersihkan lemak yang terdapat pada hati.
Rimpang yang dilarutkan dalam alkohol berkhasiat mencegah kambuhnya
suatu penyakit seperti malaria. Dapat juga digunakan untuk mengobati
memar, borok atau bisul, dan penyakit kulit lain. Menurut buku Tumbuhan
Obat, abu yang berasal dari rimpang segar dan masih hangat bersifat
antiseptik, digunakan sebagai penutup luka.
0 komentar:
Posting Komentar